mentari cepat padam, senja tumpah hingga
batas kaki, aku buta seorang diri mencari warna warni bunga, kupagut
sangsainya rinduku sendirian, sejatinya senja ini hanyut terenggut
gulita, membiarkan kayu mengapung sebatang disisi pantai kupang, biar
kupeluk rinduku sendirian cuma untukmu dibawah langit kloofkamp, malam
ini malam yg sempurna untuk kunikmati rinduku sendirian, ~ jiki
memagut sangsai dibawah purnama, tanpa pelita
kususuri gulita, tak ada satupun titik yg berpendar, meratapi jiwaku
akan kepapaan relung, sepiku jumawa bertahta......
hujan tadi malam dibulan desember sungguh
indah nian, dipagi hari aku bisa berkaca diatas genangan yg membentuk
danau kecil, dinginnya hampir sama dengan salju digunung jayawijaya,
sama sama mampu membekukan rindu yg tak mampu kugapai, diantara
himpitan bukit zaitun, bukit kana`an dan bukit muria, disepanjang
aliran sungai kalibiru kloofkamp dan juga sepasang mata sayu hampir
menjadi abu
Malam ini sunyi meregang menjadi kenangan,
ibu hantuilah putramu dengan wujudmu biar aku bisa menyaksikan rupamu,
rinduku sebagaimana dermaga tua menantikan jangkar dan tali mengikat
erat ditiang, mama hantuilah putra tirimu dengan jubah putihmu, rinduku
sebagaimana sumur tua menua hingga airnya sirna tanpa sisa, semoga ibu
dan mama bahagia disorga, selamat hari ibu
malam ini langit jayapura kulihat berbunga
api, merekah sebentar lalu hilang berganti asap, hilang lenyap menjadi
gelap,menjadi ruang tempat dimana aku bercumbu dengan kebencianku•